Minggu, 29 Mei 2011

~ Istri Perindu Syurga ~

 Ini adalah kisah nyata yang saya ambil dari FB seorang sahabat namanya Ukhti Her... subhanallah cerita ini buat saya sangat mengharu biru sangat banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita petik dari cerita ini....awal saya membacanya tanpa sadar saya mengeluarkan air mata cerita ini mengandung sejuta makna dimana keimanan dan ketabahan seorang istri diuji dihadapan sang khalik...

Semoga Kisah ini bisa menjadi renungan dan pelajaran buat kita semua bahwa tidak ada yang sulit untuk kita jalani selama kita berpegang kepada-Nya
Dan untuk Ukhti Her terima kasih karena udach ngijinin saya untuk berbagi kisah ini
so buat Sahabat-sahabat Semua......berikut kisahnya ~ Selamat membaca ~ ^-^'


Namanya Wardahtullah biasa dipanggil dengan wardah.......
Ia seorang gadis yang berusaha mengkaji Al-Qur’an dan mengamalkan melalui kajian dan halaqah kampus sekalipun kuliahnya di Perguruan Tinggi Negeri. Folow up dari ngaji… Wardah membentuk kelompok ngaji di daerahnya dari anak-anak, remaja dan Ibu-ibu dengan materi membaca Al-Qur’an, akhlak, ibadah sampai mentranser hasil ngaji tafsir Al-Qur’an.

Ketika wardah mendekati dewasa, orang tuanya menjodohkan dengan seorang pemuda yang terlihat sopan, sederhana dan bertanggung jawab Umar namanya. Dengan niat beribadah dan berbakti kepada orang tua Wardah pun menerima apa adanya. Maka pada Januari menikahlah Wardah dan Umar dengan walimah yang sangat sederhana dan mahar seperangkat alat sholat.Cinta bagi Wardah tidak menjadikan pertimbangan, dia yakin dengan janji Allah bahwa cinta yang tumbuh dari perkawinan akan membawa pada karunia-Nya yang besar yaitu Sakinah Mawadah Wa Rahmah. Sehingga ketika Umar didepan kerabat, sahabat dan teman membanggakan mantan pacar dan mencerca wardah, Wardah hanya diam dan tidak peduli ia berfikir inilah cobaan dari Allah dengan merezekikan seorang suami yang awam terhadap Agama.

Wardah tetap menjalani kegiatan dakwahnya dengan semangat tanpa meninggalkan kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu. Segala kendala dan rintangan dakwah dapat wardah hadapi tentunya semata karena karunia Allah. Sehingga dakwah berkembang pesat dan yang sangat menggembirakan wardah adalah keikut sertaan umar dalam membantu langsung dan tidak langsung jalan dakwahnya. Sehingga Wardah merasa kehidupan rumah tangganya adalah rumah tangga yang “samara”. Hal ini membuatnya sangat bersyukur dan menjadikan Wardah dalam mengembangkan dakwah dalam inovasi dan kreativitasnya totalitas tanpa kenal waktu dan tanpa kenal lelah.

 ******
Bulan nopember menjelang perkawinan wardah dan umar memasuki tahun ke 21…??? Allah membukakan kepada wardah bahwa sudah 5,5 tahun suaminya Umar telah berpacaran dengan istri orang yaitu mantannya sewaktu SPG, tepatnya di bilang cinta lama bersemi kembali (CLBK).
Bagai disambar petir wardah mengetahui hal itu, suami yang selama ini dimata wardah dan anak-anak kelihatan santun dan sopan terhadap wanita ternyata mampu melakukan lebih dari itu.

Setelah hubungan CLBK umar dan kekasihnya terbuka, umar bukannya meminta maaf tetapi justru menyalahkan wardah, perjalanan perkawinan yang 21 tahun oleh umar semua kesalahan dilimpahkan kepada wardah.
Terjadinya perkawinan ini???,,, salah Wardah
Terjadinya perselingkuhan???,,, salah Wardah
Sehingga membuat Wardah sadar bahwa selama ini dia ternyata sendirian dalam menegakkan dakwah???
Mendidik anak-anak???
"Subhanallah"… gumam wardah, "Ya Allah ternyata hamba selama ini sendirian hanya dengan-Mu" Sejenak aku berfikir "Saat Aku berpikir keras mengembangkan dakwah, umar suamiku asyik berkencan,Saat aku mendampingi anak-anaknya menjalani UNAS Suamiku asyik berkencan dengan wanita lain ketika aku  menghafal AQ ditengah malam, suamiku sibuk SMS dan telpon istri orang Saat aku pergi ke luar kota untuk ngaji, suamiku justru bergembira bebas bercanda dengan istri orang dan saat aku sedang bingung mencari lokasi untuk memindahkan lahan dakwah suamiku asyik berkencan ".

"Ya Alloh, hidupku bukanlah hidup manusia biasa. semua tergadai untuk menegakkan Agamamu...? maka jika dalam perjalanan ada sakit dan cerca.Semoga menjadi pengurang Dosa-dosaku"

Dalam rangka ber’amar ma’ruf maka wardah ijin pada umar pergi beberapa minggu ke kota kekasih umar. Pada saat wardah berada di luar kota lembaga dakwah wardah dikelola sahabat dan teman.Singkat cerita wardah sudah berhasil menemui charmy kekasih umar dan gono suami charmy. Wardahpun beramar ma’ruf baik kepada charmy maupun kepada gono bahwa apa yang dilakukan umar dan charmy adalah perbuatan "dosa besar". Gono pun berterima kasih dan berjanji akan menjaga istrinya agar tidak mau lagi di ganggu dan tidak mau diajak kencan oleh umar.

Merasa sudah cukup dan harus mendampingi putranya yang UNAS wardahpun pulang ke rumah. Tetapi betapa terkejutnya wardah karena lembaga dakwahnya kini dipegang penuh oleh umar dan sahabatnya. Dan yang lebih mengejutkan fitnah yang beredar di masyarakat tentang wardah Umar menyebarkan bahwa istrinya, wardah depresi karena ‘trauma masa kecil’,di luar kota dalam rangka pengobatan, penenangan dan fitnah kejam lainnya.Penguasa lembaga dakwah wardah mengintruksikan kepada semua orang “Janganberhubungan dengan wardah dalam bentuk apapun. Telpon, SMS dan bertemu”Taklim-taklim yang dibentuk dan dibina wardah selama 23 tahun diambil dan dikuasai. Oleh sahabat-sahabatnya wardah mendapatkan. Informasi  bahwa semua yg terjadi akibat cerita yg disebar oleh Umar " suaminya sendiri " semua sudah tidak mau diajar wardah karena krisis kepercayaan.

Shock, terhina dan terpuruk itulah yang dirasa wardah saat itu, tidak ada teman sama sekali hanya ke dua putranya yang menjadi pelipur hati. Hatinya yang hancur membuat wardah merasakan cobaan dari Allah kali ini amat berat yang menjadikannya tumpah air mata dan jerit tangis yang terdengar. Tetapi ketika wardah menangis karena tak tertahankan… yang dilakukan umar adalah membiarkan, meninggalkannya pergi bahkan mendorongnya agar lepas dari memeluknya.

Disaat wardah membutuhkan penguatan dan pendampingan yang hanya mampu dilakukan oleh suaminya, umar. Justru umar melakukan tindakan yang sebaliknya Menekan dengan selalu menyalahkan dan menimpakan semua keburukan kepada wardah,Mengancam terus menerus akan mengembalikan wardah kepada bapaknya yang sudah tua renta, sakit-sakitan dan tidak punya pendapatan yang memadahi dia bahkan Menuduh dan menfitnah wardah, apapun yang dikatakan wardah selalu diterima sebagai dusta, apapun yang disampaikan wardah selalu dinilai rekayasa menvonis dan menghukumi wardah dengan tidak cantik, sombong, emosional dan tidak qona’ah...Subhanallah......

Kini hidup wardah sendirian dan sepi di rumah dengan terus menerus mendengar ancaman dan tekanan.
Besar dan kuatnya cerca dan fitnah yang menimpanya, membuat wardah jatuh tersungkur sujut kehadlirat Allah swt dengan derasnya air mata, memohon ampun atas segala dosa, khilaf dan salah.memohon Ampun karena wardah telah memberikan kesedihan dan beban kepada bapaknya yang sudah berusia lanjut.memohon ampun di usia perkawinan yang ke 21 tahun ternyata tidak mampu menjadi istri yang sholehah terbukti suaminya lebih mencintai, menyayangi dan mengasihi  istri orang.memohon ampun karena tidak mampu menjadi hamba penegak dakwah terbukti sahabat dan teman dengan kebencian yang memuncak memutus ukhuwah dan persahabatan.

Dalam setiap sujut dan do’anya wardah selalu memohon kepada Allah yang maha pengasih agar memberikan kekuatan-Nya kepada wardah, merezekikan ketabahan-Nya kepada wardah dan mengkaruniakan kesabaran-Nya kepada wardah.Kini wardah menyadari dengan sebenar-benarnya bahwa  perjuangannya menjadi hamba Allah yang sholehah hanya bertemankan Allah yang maha perkasa, keikhlasan dalam setiap ibadah ternyata teramat sulit dan butuh latihan yang terus menerus agar tidak hancur di tengah jalan sebelum ajal menjemput kesabaran tidaklah diperoleh dengan mudah tetapi butuh tempaan dan ujian dari Allah Iblis dalam menggoda manusia untuk menyimpang dari jalan Allah, terus menerus dan dari segala arah serta tidak kenal putus asa. Tidak hanya diawal ibadah tetapi dipertengahan bahkan diakhir perjalanan.

Kini dalam menjalani vonis hukuman dari suami, teman dan sahabat yang mereka jatuhkan dengan mencerca, menfitnah dan memutus ukhuwah, wardah hanyalah diam,mengisi aktifitas sehari-hari dengan tadarus, menghafal AQ, menulis, membaca dan lainnya. Sambil terus mendekatkan diri dan berserah pada Allah memohon agar apa yang dilakukan kini tetap ada nilainya.

Wardah bertanya dalam hati mengapa Umar suaminya baru merasa kalau wardah tidak cantik setelah menjadi kepala kantor? Menilai wardah sombong sekembalinya pulang haji? Mengatakan wardah tidak qonaah ketika sudah mengendarai mobil sendiri? Menvonis wardah emosional setelah bertemu dengan kekasih hati yang dijadikannya “Spirit Hidup”? Sangat ingin mengembalikan wardah kepada orang tuanya ketika wardah terpuruk dan terhina, apakah karena sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi?dan mengapa- mengapa lainnya yang sekarang nyata wardah hadapi…!

Dan kini wardah tidak tahu apa yang akan dilakukan umar kepada dirinya dengan meninggalnya ayahanda wardah. Yang jelas wardah hanya berserah kepada Allah dan tetap berusaha mendampingi ketiga putranya.

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu cintaMu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu dan aku memohon kepadaMu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cintaMu. Ya Allah, jadikanlah cintaMu lebih kucintai daripada diriku dan keluargaku serta air dingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar