Rabu, 25 Mei 2011

Kamu, Milikku Yang Paling Berharga


Aku  sangat menyukai ucapan mama:  "Barang milikku yang paling berharga adalah kamu!" Ucapan yang sangat menyejukkan hati dan sampai sekarang aku masih mengingatnya terus!

Papa  dan  mama  menikah  karena  dijodohkan  orang  tua,  demikianlah  yang dialami  para  muda-mudi  di jaman  itu,  tapi  hal  ini  sudah  umum. Di  jaman sekarang  peristiwa  itu  sudah  jarang  terjadi,  kebanyakan adalah  hasil pilihan  sendiri.  Tapi  mama  sangat  mencintai  papa,  demikian  juga  dengan papa  dan mereka tampak  selalu  mesra,  akur  bagaikan sejoli  yang  tak terpisahkan.  Sangat  sulit  dibayangkan  bahwa  pernikahan  mereka  pernah diterjang badai! 

Badai itu nyaris memisahkan mereka hanya karena emosi sesaat saja! Papa dan  mama  bekerja  diinstansi yang  sama,  oleh  karena  itu  setiap  hari berangkat  dan  pulang  bersama.  Suatu  hari  mereka  kerja lembur, mengadakan stock opname di gudang, hingga pukul 2.00 dinihari dan baru pulang kerumah.

Laki-Laki Sejati



Aku bertanya pada Bunda, bagaimana memilih Lelaki Sejati ?

Bunda menjawab, Nak..........

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar,
Tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang,
Tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya,
Tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati ditempat
bekerja,
Tetapi dari bagaimana dia dihormati di dalam rumah