sebuah Catatan yg sekali lagi dikirimkan oleh sahabat Her Sudarsini pada 31 Mei 2011
ehmm.... ulasan yang sangat menarik untuk kita simak yuuk kita lihat az langsung.....
Saat ini semakin banyak wanita yang dizholimi oleh suaminya, entah suaminya kawin lagi dibawah tangan, entah suaminya selingkuh dan main gila diluar,entah diceraikan suaminya, atau sering disakiti dan dipukuli suaminya dsb.
Dan seringkali para istri yang terzholimi tersebut bertanya-tanya, baik pada dirinya sendiri, maupun kepada Tuhan nya,
"Apakah sesungguhnya salah dan kekuranganku, hingga aku diperlakukan seperti ini, jika aku kurang sempurna, semata-mata karna aku hanyalah manusia biasa yang selalu berusaha yang terbaik, dan aku telah mengorbankan segalanya, namun mengapa masih saja mendapat cobaan seberat ini?!".
Sesungguhnya, aku sendiri sebagai seorang wanita, sampai detik ini tidak pernah tau, tidak pernah mengerti, serta tidak pernah bisa menebak, dan menduga-duga, apa sesungguhnya yang menjadi motif para suami semakin tega menyakiti perasaan istrinya, menghianati bahkan menzholimi istrinya sendiri, yang sudah dipilihnya untuk dinikahi, dan telah berjanji didepan para saksi dan Allah SWT untuk selalu dikasihi dan disayangi, melindungi, menafkahi baik lahir maupun batin, dengan penuh keiklasan dan kejujuran, serta selalu setia sampai ajal memisahkan. Sungguh kasihan sekali kaum ku, diperlakukan seperti itu......
Dan menurut pengamatanku para suami mendzolimi istrinya justru ketika dipuncak karir dan kecukupan ekonomi. Saat inilah kekurangan istri 100% tampak didepan mata suami dan kelebihannya 0% tidak terlihat sama sekali. Ada seorang psykolog berkata,
“Bila seorang suami sedang jatuh cinta lagi, maka bagaikan dia sakau, semua kebaikan dan kelebihan istri tidak tampak sama sekali, yang tampak adalah kekurangannya. Dan parahnya lagi itulah yang dijadikan alasan untuk berpaling atau selingkuh”
Suami sama sekali lupa dan mengingkari bahwa keberhasilannya sekarang adalah karena ada wasilah dari Allah yaitu istrinya yang sudah mendampingi dalam susah, duka dan sengsara...?!
Sesungguhnya apakah fungsi pernikahan pada saat ini, apakah hanya sebuah panggung sandiwara atau sinetron, yang dengan mudah dapat berganti lakon dan cerita......?!. Ataukan hanya sekedar sarana untuk mencari status agar dapat diterima dilingkungan masyarakat.....?!,
ataukah hanya untuk menghalalkan sebuah hubungan saja, tanpa adanya ikatan batin serta perasaan, saat habis manis lalu sepah dibuang...?!
Ataukah hanya sebuah budaya yang tidak akan ada pertanggungjawaban di depan yang Maha menepati janji…?!
Semakin banyak kita dengar akhir-akhir ini peristiwa yang sangat menyedihkan dalam masyarakat, dimana seorang istri nekat bunuh diri, baik dengan membakar diri, minum racun serangga dsb, hanya karna suaminya selingkuh dengan wanita lain maupun menikah lagi.
Dan yang lebih memprihatinkan adalah banyak pula istri yang nekat bunuh diri membawa anak-anak mereka yang tidak berdosa dan tidak tau apa-apa, karena sudah tidak sanggup serta tidak tahan dengan perlakuan serta perbuatan sang suami. Sementara semuanya sudah dikorbankan untuk setia dan menghormati suami, kini sudah tidak punya apa-apa..!!
Dan ada pula sebaliknya yang menyiram suaminya dengan air panas, air keras, atau memotong kemaluan suaminya, serta bahkan membunuhnya serta memutilasinya suaminya sendiri akibat depresi serta stress yang sangat berat karna adanya tekanan dari suaminya, serta akibat ulah dari suami-suami yang sudah sangat-sangat menyakitkan si istri, sehingga membuat istri menjadi dendam dan nekat.
Maka berbagai pendapat dan opini pun berkembang dimasyarakat baik pro dan kontra dalam mengomentari tentang masalah ini.
Ada yang berpendapat bahwa istri juga berperan dan turut andil sebagai penyebab terjadinya perselingkuhan suami, mungkin dikarnakan si istri yang terlalu cerewet, bawel, galak, suka ngatur dan ikut campur, atau cemburuan dan lain sebagainya,
Tapi…?! apakah dengan semua alasan tersebut mensahkan adanya penghianatan yang dilakukan para suami terhadap istri mereka,
apakah hanya karna faktor-faktor diatas lalu menjadi hal yang wajar apabila suami lantas berselingkuh diluar?!
Pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna, karena setiap manusia memiliki sifat dan karakternya masing-masing, begitu pula dengan para suami, dan mereka masing-masing telah saling mengetahui karakter pasangannya, jauh sebelum mereka menikah. Ataupun bila mereka saling baru kenal disaat menikah, paling tidak didalam perjalanan suatu perkawinan tersebut mereka saling belajar satu sama lain, serta mengerti karakter masing-masing, dan apabila dirasakan ada yang terlalu berlebihan dari pasangannya, mungkin masing-masing bisa saling mengingatkan serta memperbaikinya.
Karna itulah Allah menyuruh kita umat manusia untuk mengikat tali ikatan dalam suatu pernikahan, karna Allah tau tidak ada satupun dari kita yang sempurna, namun masing-masing juga memiliki kelebihannya, apabila dua anak manusia menikah dan dipersatukan, serta saling mengisi satu sama lain, maka mereka akan saling menutupi kekurangannya masing-masing, dan insya Allah kesempurnaan itu akan terwujud didalam suatu rumah tangga.
Jadi sangatlah tidak masuk akal dan tidak bermoral jika hanya dengan alasan tersebut diatas, seorang suami tega menyakitin serta menzholimi si istri, karna segala sesuatunya selalu dapat dibicarakan serta didiskusikan dengan baik dengan melalui komunikasi, saling terbuka, serta saling menghargai pendapat pasangannya, dan bisa menerima segala kritik, saran dan masukan demi memperbaiki serta menjaga keutuhan suatu perkawinan.
Namun adapula yang berperdapat, atau memberi alasan mengapa sampai terjadi penghianatan, perselingkuhan, atau suami yang menikah lagi, dikarenakan istrinya sudah tidak cantik dan menarik lagi, istrinya sudah semakin tua, istrinya sudah gemuk, istrinya tidak bisa dandan, istrinya selalu mengenakan daster dirumah, istrinya bau dapur, istrinya sering sakit-sakitan dan sebagainya.
Lantas..! apakah semua itu tidak ada solusinya dan tidak dapat dibicarakan baik-baik?. Suami yang baik dan setia serta sayang pada istrinya, justru akan merasa sedih serta kasian melihat istri mereka yang tidak sempat lagi mengurus diri, dan menata diri, tidak sempat dandan serta menjaga penampilan karena disibukan oleh urusan rumah, anak-anak beserta suami.
Harusnya justru suami menjadi iba,,,! karna dialah si istri yang dulu cantik menarik menjadi seperti sekarang ini, dan jika dia benar-benar sayang kepada istrinya, dan tidak mau dan malu melihat istrinya seperti itu, sediakan pembantu, dandani istrinya, belikan pakaian-pakaian yang bisa membuat si istri kelihatan cantik dan menarik, serta parfum yang bisa membuatnya wangi, atau bahkan menyuruh istri-istri mereka untuk mempercantik diri di salon.Bukan justru sebaliknya menjelekan istri kemana-mana dengan alasan tersebut,,,?!
meminta simpati orang-orang untuk mendapat dukungan dan pembenaran dalam berselingkuh dan menghianati istrinya.
Selain itu apabila istri-istri mereka menjadi tua dan gemuk, seharusnya suami menyadari juga bahwa, hal itu mungkin karna suami kurang peduli serta kurang perhatian kepada istrinya, bisa saja si suami menasehati istrinya supaya selalu menjaga badannya, supaya jangan makan terlalu banyak demi kesehatan.
Selain itu mereka juga seharusnya menyadari bahwa si istri tidak menjadi tua sendiri, melainkan sang suami pun mengalami hal yang sama, dimana mereka juga bertambah tua, perut semakin membuncit, otot-otot yang mulai mengendur, kepala yang mulai botak dan rambut yang mulai dipenuhi uban, serta kemampuan dan kekuatan yang semakin berkurang, semakin pelupa dan pemarah.
Namun biasanya para wanita tidak terlalu memperdulikan hal tersebut, karna cinta dan sayangnya kepada sang suami, hal itulah yang kadang membuat suami menjadi lupa dan tidak sadar, dia hanya menilai istrinya, namun tidak menilai dan intropeksi kepada dirinya sendiri. Melainkan justru mencari wanita-wanita lain diluar sana yang masih muda, menarik dan cantik, tidak seperti istri-istri mereka dirumah yang sudah tidak menggairahkan lagi.
Dan yang paling menyedihkan adalah justru banyak para suami, disaat istrinya sakit atau sakit-sakitan, bukannya diurus serta dirawat dengan baik, justru sebaliknya ditinggal dan diabaikan, lalu selingkuh dan menikah lagi dengan wanita lain.
Coba bayangkan, bagaimana bila posisi tersebut dibalik, suami yang sakit-sakitan lalu sang istri bukannya mengurus dan merawat suami, malah lari kepelukan laki-laki lain, bagaimana rasanya?!.
Karna sesungguhnya janji nikah adalah untuk saling setia satu sama lain, baik disaat susah maupun senang, disaat sakit maupun sehat dsb.
Sesungguhnya kalau ditelusuri, kira-kira apa penyebab fenomena ini semakin merebak dimasyarakat bagaikan penyakit menular?!.
Pendapat para pakar, phsycolog serta ulama menyatakan bahwa, semua ini “akibat semakin berkurang dan menipisnya iman dan taqwa kepada Allah SWT”,
yang menyebabkan mereka tidak lagi takut dan peduli akan dosa, tidak lagi peduli pada larangan agama, dimana sangat dilarang perbuatan selingkuh, karna itu dianggap zinah, dan dilakukan bukan dengan muhrimnya yang sah dan halal.
Serta para suami yang tega menikah lagi dibawah tangan, menduakan istrinya atau bahkan tega meninggalkan istrinya, tanpa memikirkan perasaan sang istri yang tersakiti, dikarenakan moral yang semakin memburuk dilingkungan masyarakat yang mungkin dikarenakan pengaruh budaya barat yang ditiru tanpa diseleksi terlebih dahulu mana yang baik untuk ditiru dan mana yang tidak.
Selain itu juga pengaruh tokoh-tokoh masyarakat serta public figure yang tidak bisa memberi contoh serta tauladan yang baik, dimana dengan mudahnya mereka bergonta ganti pasangan, berselingkuh, serta kawin cerai, yang dipertontonkan didepan masyarakat setiap hari sehingga terekam didalam pikiran dan pandangan masyarakat sehingga membuat mereka merasa seolah-olah hal tersebut adalah biasa dan keren,,,?!
dan bak seorang selebritis apabila bisa berlaku sama dengan tokoh serta idola mereka tersebut dengan bergonta ganti pasangan, mempunyai simpanan, berselingkuh, dan memiliki istri banyak. Selain itu juga kurangnya pendidikan yang baik yang dipupuk dari dalam lingkungan keluarga untuk selalu saling menghargai serta setia kepada pasangannya, serta rendahnya pendidikan aqidah dan akhlak, sehingga membuat mereka dalam setiap melakukan suatu perbuatan atau tindakan tidak berpikir panjang terlebih dahulu baik buruknya serta pengaruhnya, bagi dirinya sendiri, pasangannya, serta keluarganya.
Karena bagi mereka yang terpenting adalah sekarang bersenang-senang dan memuaskan hawa nafsu, masalah nanti bagaimana itu adalah masalah nanti. Tidak dipikirkan berapa banyak waktu,materi,serta pengorbanan yang terbuang sia-sia, serta berapa banyak perasaan yang tersakiti, serta efeknya dikemudian hari bagi dirinya sendiri dan istri yang mencintainya.
Dan faktor lain yang dianggap menambah jumlah kasus perselingkuhan saat ini adalah karna jumlah wanita yang lebih banyak dari jumlah kaum pria, sehingga laki-laki merasa banyak pilihan, apabila mereka berpisah dan bercerai dengan istrinya, mereka dengan mudah dapat memperoleh pasangan dan menikah lagi.
Selain itu banyak pula wanita-wanita muda, seksi dan cantik yang dikarenakan kurangnya pendidikan dan iman serta disebabkan masalah perkonomian serta kesulitan hidup, dijaman yang semakin sulit ini rela merebut suami orang, dengan menjadi selingkuhan, wanita simpanan, maupun istri ke dua, ketiga dsb.
Dan biasanya perselingkuhan tersebut terjadi didalam lingkungan kantor, atau dengan sesama teman kantor, rekanan bisnis, mantan pacar atau teman lama, hingga dengan orang-orang yang benar-benar baru dikenal, biasanya melalui jejaring sosial atau situs-situs pertemanan yang tengah trend saat ini.
Bagi mereka selingkuh adalah hal modern, yang wajar dan sah-sah saja, selama saling suka sama suka, dan tidak diketahui oleh pasangannya masing-masing, walaupun mereka tidak pernah menyadari bahwa Tuhan selalu ada, melihat serta menyaksikan, terjaga dan merekam semua perbuatan kita dan tindak tanduk kita, dari awal kita lahir kedunia hingga kita tiada. Dan pastinya, karna perbuatan selingkuh, menyakiti serta menghianati adalah perbuatan yang dilarang agama dan dibenci oleh Allah, maka pastilah hukuman akan menanti, tidak hanya diakhirat nanti, tapi juga didunia ini, tanpa kita sadari.
Pada akhirnya, semua kembali kepada diri kita masing-masing, apakah kita ingin menjadi golongan orang-orang yang dibenci Allah tapi temannya banyak,
atau golongan orang-orang baik yang mungkin jumlahnya sedikit, tapi dicintai Allah. Manusia hidup selalu mempunyai pilihan, dan dalam memilih itulah kita harus berpikir jauh ke depan, serta jangan hanya memikirkan diri sendiri, namun juga memikirkan orang yang menjadi pasangan kita, serta orang-orang disekitar kita.
Pada dasarnya orang-orang yang baik, pada akhirnya akan mendapat jodoh serta pasangan yang baik dan setia pula, sebaliknya mereka-mereka yang jahat dan tak setia, akan bertemu dengan pasangan dan jodoh yang bersifat serta berprilaku sama dengannya. Sebelum kita berbuat sesuatu sebaiknya dipikirkan masak-masak baik dan buruknya, serta jangan mudah tergoda. karna sesungguhnya yang tugasnya mengoda adalah setan dan iblis, artinya mereka-mereka yang suka mengganggu dan mengoda, terganggu dan tergoda adalah mereka-mereka yang dikuasai oleh setan serta iblis, dan apakah kita pun akan menceburkan diri kedalam golongan mereka?!.
Sekali lagi suami yang baik dan hebat adalah
"Suami yang selalu setia, mesra, dan sayang kepada istrinya, dan biasanya mereka adalah orang-orang besar. Karna dibalik kehebatan serta kesuksesan seorang suami, pastilah ada istri yang hebat".
Dan tidak selamanya kita menjadi muda terus, lama kelamaan akan menua dan akhirnya menghadap sang Ilahi. Dan disaat tua tersebut kita tidak bisa hidup sendirian tanpa bantuan orang lain, pastinya kita juga membutuhkan seseorang tempat berbagi, tempat curhat dan bercerita, tentunya seseorang yang setia, sayang, dan benar-benar peduli pada kita, dan itu pastinya adalah pasangan kita, istri atau suami kita tercinta, bukan pacar, selingkuhan, maupun simpanan kita, karna mereka hanya ada disaat kita senang, berada, mampu, kuat dan muda dsb,
selanjutnya disaat kita dianggap sudah lemah, tidak layak, dan merepotkan, maka mereka akan segera meninggalkan kita dan mencari mangsa baru. Tidak inginkan kita menghabiskan hari tua bersama orang yang kita cintai dan selalu mesra tanpa dendam dan sakit hati karna pernah dihianati dan disakiti?!
Rumput tetangga memang selalu tampak lebih indah dari rumput sendiri, namun mengapa kita tak bisa merawat dan menjaga serta memupuk rumput yang terbentang dihalaman kita menjadi lebih indah, subur, serta sedap dipandang...?!
Penyesalan memang selalu datang belakangan, dan disaat penyesalan itu datang, kadang sudah terlambat untuk semuanya. Dan ingatlah wahai para suami bahwa akan ada datang suatu kepastian yaitu "kematian" yang didalamnya ada pertanggung jawaban terhadap apa-apa yang kita lakukan selama hidup di dunia.
Dan untuk para istri yang didzolimi oleh suami, semakin mendekat dan tunduklah pada Allah, semoga apa yang dilakukan suami pada kita menjadi pengurang dosa-dosa dan khilaf kita sehingga kita tidak termasuk golongan wanita calon penghuni neraka-Nya.
Dan berDo'a :

“Ya Allah, aku mohon ridho (dalam hatiku) sesudah keputusanMu, kesejukan hidup setelah kematian, kelezatan memandang wajahMu dan kerinduan berjumpa denganMu.” (HR Ahmad 20678)
pernikahan dilandasi niat untuk beribadah kepada ALLAH SWT. dan mengharap ridho-nya Insya'Allah dijauhkan dari perselingkuhan
BalasHapusSemoga kita semua dijauhkan dari hal-hal yang dilarang oleh sang Pencipta langit dan Bumi serta seluruh isinya...Amiiin!!
BalasHapus